RISING STAR Chapter 1
Chapter 1
Genre : Brothership
Rating : Fiction T
Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae,
Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Changmin & Hyungdeul. Cho family.
Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.
Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.
Summary : Dia kembali dalam keadaan kritis. // Kaulah hyung di SUJU yang paling jauh dengannya. // Kyuhyunnie, hyung sungguh ingin melihat senyummu kembali… // “GUI XIAN CIAO!” // Appo!!! Sakit itu datang lagi! Sakit! Sakit sekali! ARRGGGHHHH!!! // Ryeowookie… Kau tidak datang menjengukku?
.
.
Cuplikan akhir cerita sebelumnya: Falling
Star Ch 12
“Seindah apapun bintang yang
jatuh, dia tetap akan menghilang.” Kali ini petinggi SM itu tampak bersedih. “Bintang yang sangat indah,
mengabulkan harapan orang, tetapi dirinya sendiri menghilang….”
“Kyuhyunnie bukan bintang
jatuh!” Kata-kata Siwon membuat petinggi
SM memandang lurus ke arahnya. “Kyuhyun is a rising star! Kali ini, kami
hyungdeulnya, yang akan membuatnya menjadi sebuah bintang yang bersinar! Kami
takkan membiarkannya menghilang!”
“Semoga kalian diberi
kesempatan melakukannya.”
Petinggi SM itu menepuk bahu
Siwon dan memandang yang lain. Meski kalimatnya berkesan pedas, namun semua
dapat merasakan bahwa pria itu sungguh mengharapkan sebuah keajaiban juga untuk
magnae mereka.
.
.
RISING STAR
Chapter 1
.
19 April 2007
PK. 22.30
Kang Nam Hospital
Suara alarm dari kamar ICU di mana Kyuhyun dirawat langsung
diikuti dengan berlarinya serombongan dokter dan perawat. Heechul dan Yesung
yang masih terjaga segera membangunkan member lain yang masih tertidur. Tadi
mereka semua tertidur di ruang tunggu. Mereka langsung bergabung dengan Appa
dan Eomma Kyuhyun yang berdiri di depan jendela kaca.
"Tekanan darahnya terus menurun, Dokter!"
"Detak jantung semakin lemah!" seru perawat yang
lainnya.
"Dia kehilangan banyak darah!"
Dokter sibuk memantau pupil mata, catatan di monitor, dan banyak
lagi alat yang tidak mereka mengerti. Yang mereka tahu, kondisi Kyuhyun kritis.
Dokter memberi beberapa instruksi, kemudian menyuntikkan sesuatu ke tubuh
Kyuhyun. Setelah melihat reaksi semua alat itu dalam beberapa menit, sang
dokter tampak menghembuskan nafas lega.
Ketika rombongan itu keluar, sang dokter menghentikan langkahnya
di depan orang tua Kyuhyun dan member SUJU. "Tekanan darahnya tadi menurun
drastis. Tapi kami sudah memberi obat yang akan menaikkan aliran darahnya. Reaksinya
cukup bagus. Keadaan ini akan dipantau 24 jam. Semoga masa kritis segera
lewat."
Semua terduduk lemas.
.
Samsung Hospital
Leeteuk beberapa kali memandang ke arah pintu kamar di mana dia
dan Eunhyuk di rawat. Shindong dirawat di kamar yang berbeda. Karena keadaan
Shindong dan Eunhyuk hanya luka ringan, meski mereka diwajibkan untuk dipantau
selama beberapa hari, keduanya bebas berjalan di area rumah sakit.
Sebelumnya, Leeteuk meminjam uang sebanyak 500 won kepada seorang
perawat. Mereka bertiga pindah ke rumah sakit ini tanpa membawa apapun. Ia
sangat ingin mendengar kabar dari member lain. Sama sekali tak terpikirkan
olehnya untuk meminjam HP salah satu dongsaengnya tadi. Uang itu akan mereka
gunakan untuk menggunakan fasilitas internet yang ada di salah satu bagian
rumah sakit yang terkenal bernuansa modern ini.
Wajah namja itu menjadi cerah ketika kedua dongsaengnya masuk.
Tetapi tidak dengan wajah keduanya. Eunhyuk bahkan langsung merebahkan kepala
di sisi ranjang Leeteuk dan menangis dengan keras.
"A…ada apa? Apa yang terjadi?" Leeteuk bertanya dengan
suara bergetar. "Kyuhyunnie…kalian mendengar kabar tentangnya?"
"Mianhe, Teuki hyung, belum ada kemajuan… Kyuhyunnie masih
koma. Bahkan kabarnya, baru saja tekanan darahnya mendadak turun sehingga tim
dokter bergegas menanganinya. Dia kembali dalam keadaan kritis."
"Ommo…. Kyuhyunnie…. Kyuhyunnie… " Leeteuk
menggapai-gapai mencari pegangan. Shindong langsung mendekat dan memeluknya
pelan. Ia takut melukai punggung hyungnya yang baru saja dijahit hingga 150
jahitan untuk mengeluarkan pecahan kaca dari sisi wajah, kepala dan
punggungnya. "Shindong, aku ingin berada di sana… Aku ingin
menemaninya."
"Kami mengerti, Hyung… Kami juga ingin berada di sana."
Shindong ikut menangis. "Sial! Kenapa kita harus dipisahkan begini?!"
Shindong melepaskan pelukannya dan menampakkan wajah sedih
sekaligus marah.
"Aku akan meminjam uang lagi, aku harus menelepon yang lain,
kita tidak akan bisa sembuh jika terus kuatir tanpa kabar begini. Setidaknya
salah satu dari mereka akan datang membawakan uang dan HP untuk kita,
hyung."
Tanpa menunggu persetujuan Leeteuk, Shindong beranjak keluar
kamar. Sementara itu Eunhyuk masih terus menangis.
.
20 April 2007
PK 21.40
Tadi dokter menyatakan kondisi kritis Kyuhyun sudah lewat. Mereka
kini diperbolehkan bergantian menunggu di dalam, tetapi hanya 30 menit sehari
karena Kyuhyun masih berada di ICU. Semua member SUJU yang berada di sana
saling berpelukan dengan gembira. Meski mereka tahu, keadaan sewaktu-waktu bisa
berubah, karena keadaan Kyuhyun seperti roller coaster, tetapi kini mereka
belajar menghargai hal baik sekecil apapun.
"Aku akan memberi kabar kepada Teuki hyung dan Hankyung
hyung!" Donghae bergegas keluar menuju taman. Di dalam rumah sakit, mereka
dilarang menggunakan HP karena akan mempengaruhi alat-alat kedokteran yang ada
di sana.
Heechul berdiri memandang Kyuhyun yang terbaring di ruang ICU dari
balik kaca. Ketika tadi malam kondisi Kyuhyun menurun, waktu terasa berjalan
sangat lambat. Tak ada hal lain yang bisa mereka pikirkan selain berharap
Kyuhyun selamat. Bahkan Kangin meminta agar Chujin tanggal 21 ditiadakan.
Heechul sendiri meminta tugas MC nya di SBS tanggal 22 nanti dibatalkan.
Untunglah permohonan mereka dikabulkan.
Yesung tengah menengok Leeteuk, Shindong dan Eunhyuk untuk
membawakan semua keperluan mereka. Sungmin dan Ryeowook kembali menjadi DJ di
SUKIRA. Kibum tidak bisa menunda syutingnya, jadi dia harus pulang dan
beristirahat, Siwon sudah kembali ke China tadi siang untuk memenuhi jadwalnya.
Kini tinggal Heechul, Kangin dan Donghae yang ada di rumah sakit.
Kangin sedang membeli makan. Dia sendiri yang berada di luar ruang ICU. Di
dalam, Eomma Kyuhyun duduk diam sambil menggenggam tangan putranya. Tak sedikit
pun dia beranjak dari sana atau pun melepaskan tangan Kyuhyun sejak kejadian
malam kemarin, setiap 30 menit yang diberikan. Sang appa pulang untuk mengambil
keperluan istrinya.
Aku ingin masuk… Aku ingin menyapa Kyuhyunnie…
Heechul memberanikan diri meminta ijin kepada perawat. Setelah
berganti pakaian steril, ia pun diijinkan masuk. Ia mengangguk hormat ke arah
Eomma Kyuhyun yang terkejut melihat kedatangannya. Mata wanita itu tampak basah
oleh air mata.
"Ajumma…bolehkah saya…. " Heechul tiba-tiba kehilangan
kata-kata. Ia merasa seperti hendak memisahkan seorang ibu dari anaknya. Merasa
bersalah, Heechul kemudian berbalik hendak keluar kamar.
"Heechul-goon."
Ketika Heechul menoleh, eomma Kyuhyun bangkit mendekatinya,
tersenyum, dan menarik pelan tangannya. Heechul tidak menolak ketika wanita itu
menuntunnya ke dekat Kyuhyun. "Mian, Heechul-goon, ajumma sudah memonopoli
Kyuhyunnie. Seharusnya saya mengerti, kalian juga ingin berada di
dekatnya."
Heechul duduk di bangku yang ada di sisi tempat tidur. Hati-hati
ia menaruh telapak tangannya di telapak tangan Kyuhyun yang terkulai di atas
ranjang. Ketika ia berhasil menyentuhnya, tangis Heechul pecah. Tangan itu
terasa dingin, tak ada respon sama sekali. Sangat berbeda dengan tangan kuat
yang mendorongnya hingga hampir terjatuh beberapa hari lalu.
"Kyuhyunnie… Jebal…. Ireona…"bisiknya lirih.
Heechul maupun eomma Kyuhyun hanya bisa menangis ketika hanya
suara mesin ventilator, pengukur tekanan darah dan detak jantung yang
terdengar.
"Heechul-goon, Kyuhyunnie pernah bilang, bahwa ia sangat
ingin bisa dekat denganmu. Kaulah hyung di SUJU yang paling jauh
dengannya."
Namja itu tidak menjawab. Ia sedikit mempererat pegangannya pada
tangan Kyuhyun. Mianhe, Kyuhyunnie, aku memang hyung tidak tahu diri. Aku sudah
berbuat tidak baik padamu, padahal kau diam-diam melindungi kami. Jika kau
bangun, hyung akan lebih memperhatikanmu…. Ireona, saeng…
.
Hangeng dan Siwon membaca pesan yang dikirim Donghae dengan
gembira. Setidaknya magnae mereka tidak dalam kondisi kritis, meski koma
bukanlah situasi yang bagus. Apalagi, kondisi Kyuhyun belum juga dinyatakan
aman untuk melakukan operasi besar.
Jadwal tanggal 19 April yang ditangguhkan kemarin, dijejalkan ke
tanggal 20 dan 21. Begitu pula jadwal untuk tanggal 22 April digabungkan ke
tanggal 21. Siwon dan Hangeng benar-benar kelelahan melakukan rekaman berbagai
acara itu, tetapi keduanya bertahan. Mereka ingin bisa pulang ke Korea
secepatnya, dan bersyukur semua pihak mau membantu bekerja keras memadatkan
jadwal.
.
21 April 2007
PK 08.00
Yesung duduk di sisi Kyuhyun dengan sebuah buku ditangannya. Sejak
kemarin malam, Appa dan Eomma Kyuhyun mengijinkan mereka bergantian masuk.
Yesung sudah mengosongkan semua jadwalnya di MFY, karena ia harus menggantikan
posisi Leeteuk mengatur semua member yang lain, dan ia juga ingin menemani Kyuhyun
lebih sering sementara yang lain sedikit demi sedikit mulai beraktifitas.
Pikirannya melayang kepada rapat online mereka kemarin. Leeteuk
meminta mereka bergantian mengajak Kyuhyun berbicara, katanya Kibum mendapatkan
info tersebut, bahwa sebaiknya mereka sering mengajak orang yang sedang koma
berbicara, juga menyentuh mereka. Namun karena kondisi Kyuhyun yang terluka
parah, mereka hanya bisa bercakap-cakap dengannya.
"Kyuhyunnie, hyung bawakan buku untukmu." Yesung melirik
ke arah Kyuhyun. "Aku lihat, setiap waktu luang, kau suka sekali membaca
buku ini. Tapi terus terang, aku tidak tahu mengapa kau menyukainya. Dan
bagaimana caraku membacakannya."
Yesung menghela nafas melihat deretan angka-angka yang ada di
dalam buku. Banyak coretan2 yang Kyuhyun buat di sana. "Aish! Kenapa kau
menyukai buku matematika? Apa aku harus membacakan soal-soal ini untukmu? Atau
mungkin kau senang jika kubacakan contoh-contoh soal dan pemecahannya?"
Namja itu menggelengkan kepalanya yang mendadak pusing.
"Hyung! Tolong bantu aku!" seru Kyuhyun suatu kali.
Ketika Yesung mendekat dan berpikir akan ditanya soal teknik menyanyi,
dongsaengnya menunjukkan sebuah soal matematika. "Bagaimana cara
memecahkan soal ini?"
Jika kepalanya mulai berdenyut seperti sekarang, Kyuhyun pasti
mengembangkan evil smirk nya dengan puas. Tetapi kini kau diam saja meski kepalaku berdenyut. Kyuhyunnie,
hyung sungguh ingin melihat senyummu kembali… Air mata mengaburkan pandangan namja itu.
.
Saat Hangeng dan Siwon tampil untuk terakhir kalinya, tiba-tiba He
Jiong meminta mereka berdua berdiri di tengah podium. Pembawa acara yang ramah
itu menghadap para fans yang datang ke studio.
"Kalian semua tentu tahu, acara tanggal 19 kemarin dibatalkan
karena empat orang member Super Junior mengalami kecelakaan parah. Salah
seorang member Super Junior, Gui Xian, dalam kondisi kritis. Saya mengucapkan
terima kasih banyak atas pengertian kalian semua."
Hangeng dan Siwon ikut membungkuk mengucapkan terima kasih.
"Sampai saat ini, Gui Xian masih koma. Apakah kalian setuju kita
mengirim semangat dan doa kepada mereka?"
Suara setuju memenuhi studio, itu, membuat Hangeng dan Siwon
saling memandang dengan terharu. Mereka tak menyangka He Jiong akan melakukan
hal ini.
"Kalau begitu, mari kita serukan Gui Xian Jia You! Super Junior
Jia You! Kemudian kita semua berdoa bersama untuk mereka." Seruan setuju
kembali terdengar. "Baik, kita mulai!"
"GUI XIAN JIA YOU !" seruan membahana di studio itu,
jauh lebih keras dari yang tadi.
"SUPER JUNIOR JIA YOU!" Seruan semakin keras, hampir semua
fans menangis.
Ketika lagu lembut terdengar, semua fans, pengisi dan pembawa
acara tertunduk berdoa. Hangeng dan Siwon tak bisa menutup mata ketika di layar
besar yang ada di hadapan mereka, diputar gambar Kyuhyun yang sedang tampil
menari TIC! TOC! Kyuhyun memang paling terlihat hidup saat lagu itu, dan itu
membuat keduanya menangis terharu. Mereka tak menyangka, dukungan dari banyak
pihak begitu besar terhadap Super Junior dan magnae mereka.
Wo te didi, Gui Xian, apakah kau bisa mendengar seruan mereka
semua dari China? Mereka yang belum pernah bertemu denganmu, mengirimkan doa
untukmu. Cepatlah bangun, Kyuhyunnie, naneun neoreul bogo shipeoyo…
.
Malam itu, semua member Super Junior kecuali Yesung dan Kyuhyun
serta Hankyung dan Siwon, berkumpul di kamar inap Leeteuk. Yesung yang malam
itu menunggu Kyuhyun, dialah yang menyuruh mereka menemui sang leader. Namja
itu menyadari bahwa yang lain mulai kehilangan harapan terhadap kesembuhan
Kyuhyun.
Leeteuk menatap dongsaengnya yang berwajah suram berkumpul satu
per satu. Ia sudah mendengar garis besar masalahnya dari Yesung, dan kini
tugasnyalah sebagai leader untuk memimpin mereka, meski ia sedang terbaring di
rumah sakit.
"Wae yo, dongsangdeul? Kenapa kalian sesuram itu?"
"Mianhe, hyung, tapi setiap kami menemani Kyuhyunnie, dan
melihat kondisinya itu, kami merasa tidak sanggup," tutur Kangin.
"Dia…dia sama sekali tidak ada reaksi terhadap kami."
"Aku mencoba mengajaknya berbicara, tetapi akhirnya yang
kulakukan hanya menangis," bisik Donghae sedih.
"Hyung, bukankah koma itu tidak tahu kapan berakhir? Bisa
bertahun atau bisa tidak …"
"Jangan bicara begitu, Ryeowookie!" tegur Heechul.
Leeteuk mendengarkan keluhan mereka satu per satu. Ia tersenyum
lembut.
"Kyuhyunnie, selama hampir setahun ini, bertahan sendirian
bersama kita, setengah tahun sendirian mencoba melindungi kita… Kita berdua
belas bukan?"
Mereka semua memandang ke Leeteuk sambil mengangguk.
"Seandainya kita boleh menemani dia 24 jam, masing-masing
tidak sampai 2 jam untuk menemaninya. Masih ada keluarga Kyuhyun yang mengambil
banyak jatah jam itu. Jika satu dari kita lelah, masih ada 11 lagi. JIka 5 dari
kita tak sanggup, masih ada 7 orang lagi."
Leeteuk tersenyum. "Kita grup yang luar biasa, keluarga
besar, merawat satu orang, sampai bertahun-tahun pun kita pasti sanggup."
"Tapi hyung…."
"Aku mengerti, pasti berat untuk kita melihatnya seperti itu.
Tapi bagaimana dengan Kyuhyunnie jika kali ini pun dia harus sendirian? Apakah
kalian tega melakukan itu? Seperti yang Siwon katakan, kini giliran kita. Kita
tidak sendirian, kita pasti bisa."
Leeteuk memperhatikan mereka satu persatu. Tampaknya semua mulai
paham. "Jika kalian menemani Kyuhyunnie, lakukanlah apa yang kalian suka.
Mau bernyanyi, bernyanyilah. Mau membaca buku, mengajaknya mengobrol, apapun itu…pilihlah
yang kalian suka. Jadi kalian pun bisa terbiasa. Arra?"
"Arraseo, hyung," kata mereka serempak.
"Bagus! Buktikan pada Kyuhyunnie, bahwa kita hyungdeul yang
bisa ia banggakan."
.
22 April 2007
Changmin bergegas memasuki rumah sakit Kang Nam. Hari ini ia bisa
menjenguk Kyuhyun. Hanya 20 menit, tidak lebih. Kata-kata Yunho terngiang di telinganya. Mereka memang sedang
dalam jadwal yang sangat padat. Tapi Changmin tidak mau menyia-nyiakan 20 menit
itu.
Namja itu terkejut ketika melihat dari jendela ruangan, Donghae
sedang bergaya seperti orang memainkan drum. Donghae duduk jauh dari semua
peralatan, agar tidak menyenggol apapun. Tetapi namja itu melakukan dengan
sangat serius, seperti sedang mengadakan pertunjukkan.
Changmin mengenakan pakaian steril dan masker seperti semua yang
akan masuk ke ruang ICU. Begitu melihatnya, Donghae segera bangkit berdiri.
"Donghae hyung, kau tadi sedang apa?"
"Sedang menunjukkan pada Kyuhyun musik baru buatanku."
Donghae tersenyum lebar dari balik masker. "Setelah ini, katanya Kibum mau
menunjukkan part drama yang dia sukai. Pasti adegannya sangat mengharukan. Dia
memang paling ahli drama yang menguras air mata."
Changmin membelalakkan matanya dengan heran. Apa member Super Junior mulai gila karena semua kejadian ini? Donghae yang menangkap kebingungannya, menepuk pundak Changmin.
"Kau akan jatuh jika berbicara serius dengan Kyuhyunnie….
Cobalah anggap dia akan mendengarkan kita, meski dia tidak bereaksi apapun… Kau
akan lebih baik. Jauh lebih baik. Sebaiknya kutinggalkan kalian berdua.
Baik-baiklah dengannya, jangan bertengkar!"
Changmin tertegun… Meski Donghae sudah menjelaskan kelakuannya,
tetapi tetap saja kalimat terakhir membuatnya merinding. Namja itu menarik
kursi agar mendekati ranjang. Diamatinya sahabatnya yang terbaring.
"Caramel macchiato, keadaanmu sungguh menyedihkan."
Changmin melihat tube besar yang dimasukkan lewat mulut. Pangkal tube itu
tersambung dengan kabel yang menuju alat pemompa oksigen. Untuk menjaga posisi
stabil, tube itu dilekatkan dengan perekat menyilang menutupi mulut dan pipi
sahabatnya. Banyak lagi alat yang menempel, yang tidak bisa ia lihat semuanya
karena ditutupi kain. Ia tahu, dibawahnya, tubuh Kyuhyun yang belum dioperasi
sangat rentan. Air matanya pun tumpah melihat keadaan Kyuhyun.
Cobalah anggap dia akan mendengarkan kita, meski dia tidak
bereaksi apapun… Kata-kata Donghae kembali terngiang di
telinganya.
Setiap kau membutuhkan teman untuk tertawa bersama, aku akan
selalu siap. Itu janjinya kepada Kyuhyun ketika mereka
berbaikan kembali.
Changmin memandang Kyuhyun, mencoba membayangkan sahabatnya hanya
tertidur. DIhilangkannya semua alat-alat penunjang hidup yang menakutkan itu.
Akhirnya Changmin bisa tersenyum.
"Kyuhyun-ah, harus kuakui, Super Junior memang kumpulan orang
aneh. Bahkan sekarang, aku ikut aneh karena mengikuti kalian," kata
Changmin, mulai bisa tersenyum dengan tulus. "Kau jangan tidur saja,
Kyuhyun-ah, kau harus cepat bangun. Kalau begini terus, Super Junior bisa
menjadi Super Crazy. Kau pasti tidak mau, kan?"
"Aish! Waktuku hampir habis. Aku ingin pamer kepadamu… Konser
kami sangat sukses. Bahkan kami juga punya acara radio mingguan sekarang. Lihat
saja, acara radioku akan dengan mudah menyaingi SUKIRA. Jadi jangan bersantai
begini, Kyuhyun-ah, kalau tidak, kau akan menyesal."
Changmin melirik ke luar, tampak Yunho tersenyum padanya sambil
menunjukkan jam tangan. "Kau lihat? Hyungku yang baik itu sudah
menjemputku. Dia tetap baik meski aku menjahilinya terus. Dan aku lihat, kau
pun bernasib baik sama sepertiku. Kita ini yang tidak berbakat jadi evil, atau
mereka semua titisan malaikat ya?"
"Kyuhyunnie, kau baik-baiklah di sini sampai aku datang lagi.
Akan aku carikan kaset game yang bagus untukmu. Jadi, cepatlah bangun,
arrachi?"
Ketika Changmin sampai di luar ruang ICU, namja itu langsung
memeluk Yunho, melepaskan semua kesedihannya yang tertahan.
.
22 April
PK 22.00
Cho Ahra duduk disamping Kyuhyun, namdongsaengnya. Dia baru saja
tiba dari Austria kemarin. Di luar ruangan, berkumpul appa, eomma, dan semua
member SUJU yang tidak dirawat si rumah sakit. Siwon dan Hangeng pun tidak ke
dorm, tetapi langsung berkumpul dengan yang lain. Ahra tersenyum, dengan lembut
mencoba membelai rambut Kyuhyun dengan hati-hati agar tidak menyentuh semua
selang yang menyebalkan baginya itu.
"Captain Cho, kata dokter, paru-parumu menunjukkan
tanda-tanda bagus. Kau memang hebat, Captain Cho ku memang hebat." Ahra
menitikkan air mata. Tetapi sama sepeti Kyuhyun, yeoja itu sangat pandai
menyimpan kesedihannya. "Heechul oppa…katanya dia batal menjadi MC di SBS
Inkigayo malam ini, karena merasa kangen padamu. Menyebalkan! Dia bahkan lebih
cantik dariku. Tapi, bagimu, aku yang paling cantik kan, saeng?"
Ahra menatap wajah Kyuhyun yang pucat…wajah yang bahkan tidak bisa
sepenuhnya ia bisa lihat karena semua alat itu. Tanpa suara, yeoja itu
menangis, meletakkan tangannya ke telapak tangan Kyuhyun.
.
.
Mimpi yang aneh… Aku mendengar Donghae hyung memainkan drum dengan
mulut…apa dia sudah gila? Ke mana peralatan drum di dorm? Aku juga mendengar
suara Changmin…dia punya pemikiran sama denganku. Donghae hyung memang sudah
gila. Aish…bukan, dia bilang, kami semua gila! Enak saja! Dia bahkan
menyombongkan konser dan radio barunya. Mimpi yang aneh.
Untunglah mimpi itu menjadi lebih menyenangkan. Aku mendengar
Kibum hyung bermain drama. Dia sungguh membuatku kagum. Kapan pun dia bicara
soal akting, aku tak bisa mengerjapkan mata…dia sangat keren! Aku yakin, suatu
saat dia akan jadi aktor terkenal.
Apa tadi ya? Aku juga mendengar sesuatu yang aneh…aku merasakan
aura aneh. Itu pasti Yesung hyung. Pabo! Hyung memang pabo! Kenapa kau
membacakan buku kalkulus? Bahkan lambang-lambangnya saja kau tidak tahu. Meski
pun itu bukuku, kau kan bisa membaca salah satu majalah musik atau lainnya… Aku
kadang berpikir, ternyata besar kepala tidak menentukan volume otak.
Heechul hyung bernyanyi… Cuma dia yang bisa menyanyikan lagu rock
dengan cara aneh tapi menarik seperti tadi. Apa yang dia bilang? Bother?
Seharusnya brother hyung…. Jebal, hyung, meski kau cantik sekaligus tampan,
jangan menyanyi bahasa inggris! Pengucapanmu sangat parah.
Tadi aku merasa ada seseorang memegang tanganku, memijat kakiku,
merapikan rambutku…. Aku tahu, itu pasti Sungmin hyung. Hyung, kau memang
sangat perhatian, tetapi kenapa kau memperlakukanku seperti bayi? Aku kan bisa
menyisir rambutku jika bangun nanti. Kau tidak perlu repot melakukannya.
Tangisan siapa itu? Kangin hyung menangis! Aigoo… Kangin hyung
benar-benar menangis! Aku hafal sekali suara khasnya. Kenapa dia menangis? Aku
ingin bertanya, tetapi mataku tidak mau terbuka…aku benar-benar mengantuk
sepertinya. Wajarlah…. Kami kan pulang larut malam dari SUKIRA.
SUKIRA? Sepertinya ada yang aku lupakan…. Apa itu ya?
Aigooo! Benar, aku melupakan Ryeowookie! Dia masih marah kepadaku.
Bahkan dalam mimpi pun aku tak mendengar suaranya… Aish! Bagaimana ini? Acara
SUKIRA sudah selesai, berarti setelah ini aku harus mengakui semuanya kepada
hyungdeul. Tuhan, tolonglah aku! Aku tak mau diusir dari Super Junior! Aku
tidak mau berpisah dari hyungdeul!
Sebentar… Lagi-lagi ada yang aneh… Tuhan… SUKIRA… tidur… rasanya
ada yang aku lupa. Tetapi apa?
Oh ya, kenapa aku dari tadi tidak mendengar Leeteuk hyung, Eunhyuk
hyung, dan Shindong hyung? HYUKJAE! HYUKJAE! HYUKJAE!
Aneh… Tak ada suara apapun. Padahal jika aku berteriak seperti
itu, Eunhyuk hyung akan langsung menghampiri dan merengut sambil memarahiku.
Dia tak mau orang-orang jadi tertukar antara dia dan Hyukjae sunbae. Padahal,
Hyukjae nama sebenarnya. Makanya, hyung, kalau cari nama, jangan yang pasaran.
Seperti aku, misalnya.
Ah, aku merasa kangen dengan Hankyung hyung dan Siwon hyung.
Mereka akan membawa oleh-oleh apa untukku? Kuharap itu game. Tapi tolong jangan
yang bertuliskan kanji China. Bisa-bisa aku harus menyandera Hankyung hyung
selama bermain.
"KYUHYUNNIE!"
Itu suara Eunhyuk hyung… Namaku memang bagus, hyung. Tapi tak
perlu kau teriakkan sekencang itu Tapi… itu bukan sekarang…. Itu tadi. Kenapa
dia berteriak begitu? Kenapa wajahnya terlihat ketakutan? Kenapa dia menangis?
"
"Jangan bicara begitu…. Kamu akan baik-baik saja."
Lagi-lagi suara Eunhyuk hyung.
"Jangan biarkan dia tidur!" Kali ini aku mendengar suara
Shindong hyung. "Kyuhyunnie, ireona! Kau tidak boleh tertidur!"
Ada apa sih dengan mereka? Masak tidur saja dilarang?! Aku kan
baru saja memiliki tempat tidur! Kalau begini, aku akan mengadu saja ke polisi!
Aku kan hanya…. Aigoo…aku bukan tertidur. Aku… aku mengalami kecelakaan!
Lalu kenapa aku tak bisa membuka mataku? Kenapa aku hanya bisa
mendengar semua suara itu? Ahra Noona… sekarang aku mendengar tangisan Ahra
noona. Bukankah dia sedang kuliah di Austria? Noona, uljima, tangisanmu
membuatku sedih. Tersenyumlah, noona… Noona ku paling cantik jika tersenyum,
jadi tersenyumlah!
APPO! Apa ini? Seseorang membekapku?! Aku tak bisa menggerakkan
mulut dan lidahku! Apa yang mereka sumpalkan ke dalam mulutku? Bukan…bukan
hanya ke dalam mulut, aku bisa merasakan alat itu berada di kerongkonganku!
Tubuhku… tubuhku tiba-tiba terasa sakit! Appo! Sakit itu datang lagi! Sakit!
Sakit sekali! AARRRGGGGHHHHH!
.
.
Tiba-tiba tubuh Kyuhyun tersentak begitu rupa, membuat Ahra noona
ketakutan. Alarm ICU berbunyi keras. Serombongan dokter dan perawat masuk.
Seorang perawat menggandeng Ahra keluar.
"Ada apa dengan Kyuhyunnie?" Heechul bertanya dengan
panik. Tetapi tak ada yang menjawab. Semua sibuk melihat kepanikan di dalam.
Tubuh Kyuhyun tersentak beberapa kali. Dokter meneriakkan sesuatu, lalu
menyuntik Kyuhyun. Tube ventilatornya dilepaskan dari perekat, lalu pelan-pelan
di tarik keluar.
"TIDAAAAAK!" Jeritan yang sama keluar dari eomma, Ahra
noona, Donghae, Ryeowook, dan entah siapa lagi. Mereka sampai tak mengenali
suara mereka sendiri.
"Hyung! Kyuhyunnie! Kyuhyunnie!" Ryeowook menangis
sambil memeluk Yesung yang hanya bisa menatap diam ke dalam ruang ICU.
Untuk beberapa saat, tak ada yang mengatakan apapun. Hanya suara
tangisan yang terdengar.
"Sepertinya ada kabar bagus." Suara tenang milik appa
Kyuhyun membuyarkan kepanikan mereka. Semua kembali melihat ke dalam kaca.
Dokter melepas alat ventilator, tetapi detak jantung Kyuhyun tampak normal di
grafik, meski masih lemah.
Mereka segera menghampiri ketika dokter keluar sambil tersenyum.
"Hampir saja! Paru-paru anak itu tahu-tahu mengembang dan mampu bernafas
sendiri, meskipun dalam keadaan sobek. Sehingga sempat terjadi perbedaan dengan
tarikan nafas yang dibuat oleh ventilator."
Sang dokter menjabat tangan Appa Kyuhyun. "Selamat! Anak anda
sudah terbangun dari koma. Dia bahkan tak memerlukan ventilator lagi. Semangat
hidupnya benar-benar luar biasa. Ini sebuah mujizat!"
Butuh beberapa detik untuk mereka semua mencerna kata-kata dokter
tadi. Akhirnya semua bersorak kegirangan, sampai perawat terpaksa menegur
mereka.
"Sekarang bagaimana kondisinya, dokter?"
"Dia sedang diberi obat penahan sakit dan obat tidur.
Responnya terhadap rasa sakit, reaksi pupil…semua yang kami test menunjukkan
tanda-tanda respon yang bagus. Tak ada bagian tubuhnya yang lumpuh karena koma.
Tinggal suara dan otak yang belum bisa kita lihat."
"Kita akan pantau terus kondisinya, semoga operasi bisa
segera dilakukan jika kondisinya tetap stabil. Tetapi terjadi pendarahan
visceral yang baru akibat tulang pinggulnya yang patah menusuk ke lambung.
Semoga tidak memperburuk kondisinya lagi. Tolong hanya 1-2 orang yang di dalam
setiap kali. Bagaimana pun, dia belum mendapat penanganan terhadap
luka-lukanya."
Mereka kembali berpelukan, meski sedikit kuatir. Lagi-lagi mereka
mencoba berbahagia dengan hal-hal kecil. Donghae langsung menyingkir untuk
memberi kabar gembira ini pada Leeteuk, Shindong, Eunhyuk dan Yunho.
.
23 April 2007
Eunhyuk dan Shindong lolos dari semua pemeriksaan. Hari ini mereka
diperbolehkan pulang. Mereka siap mengudara bersama SUKIRA, menggantikan
Sungmin dan Ryeowook yang sudah bekerja keras selama mereka di rumah sakit.
Leeteuk menuliskan pesan untuk semua fans Super Junior:
Terima kasih atas perhatian kalian kepada kami. Meski
masing-masing member Super Junior bukan dalam kondisi yang fit, Kami akan
berusaha segera sehat, dan segera memberikan pertunjukkan yang terbaik untuk
kalian semua. Kami sungguh berterima kasih buat dukungan yang kalian berikan.
Sarangheyo.
Pesan itu disambut gembira oleh semua pihak. Juga kabar tentang
Kyuhyun yang berhasil keluar dari kondisi koma. Kangin pun kembali mengudara di
Chunji radio. Hanya Yesung yang masih absent dari MFY.
"Kami semua akan kembali beraktifitas di bulan Mei,"
kata Kangin dengan wajah gembira saat wartawan mencegatnya di Chunji.
"Kecuali Kyuhyun, tentunya. Dia perlu waktu lebih lama, tapi dia akan
membaik, aku percaya itu."
Di rumah sakit Kang Nam Kyuhyun terbangun dan mendapati dirinya
masih berada di rumah sakit. Tadi malam, dia sempat terbangun dan menemukan
dirinya tidak bisa berbicara sama sekali ketika sang dokter bertanya kepadanya
untuk mengecek.
Eomma yang berada di sampingnya, tersenyum melihat mata Kyuhyun
yang memandangnya. Ia menepuk telapak tangan Kyuhyun yang selalu digenggamnya
sejak semalam. "Uisa meminta eomma memberi kabar jika kau sudah bangun.
Pelan-pelan saja, arra? Jangan terlalu kuatir tentang apapun."
Tangan eomma menekan tombol pemanggil. Meski wanita itu tersenyum,
Kyuhyun tahu eomma bersedih. Pasti eomma tahu aku tidak bisa berbicara… Aigoo… Jika berbicara
saja tidak bisa, bagaimana aku bernyanyi?
Uisa datang sambil membawa catatan medis. Ia tersenyum kepada
Kyuhyun dan mulai mengecek kondisinya yang terpampang di layar, juga gerakan
pupil matanya.
"Bagus. Jika kondisimu stabil seperti ini, Kyuhyun sshi, kau
bisa segera di operasi. Kami akan memantaunya 24 jam ke depan." Uisa duduk
mendekat kepadanya, memandang Kyuhyun dengan seksama. "Ada yang mau kau
katakan? Apa kau bisa bercerita padaku tentang kejadian semalam?"
"Mianhe kalau aku terkesan ingin tahu. Tapi kami harus
mengecek apakah kondisi ingatan dan suaramu tidak terganggu, Kyuhyun
sshi."
Kyuhyun memandang eomma yang berdiri di sampingnya, mencari
kekuatan. Ia sangat takut kali ini, benar-benar sangat takut. Soal ingatan, ia
sudah bisa mengingat semua yang terjadi. Tetapi dia sangat takut membuka
mulutnya. Ia kuatir, seandainya kejadian tadi malam terulang lagi.
"Kyuhyun sshi, apa kau merasa sakit? Jika ya, cepat kau
beritahu kami agar dosis obatnya ditambah," kata Uisa lagi, mencoba
memancingnya bicara.
Kyuhyun lagi-lagi memandang eomma. Wanita itu mencoba tersenyum.
Tetapi matanya menyiratkan kekuatiran. Namja itu mengedarkan pandangan matanya.
Pandangannya terhenti di jendela besar yang menghadap ke ruang ICU.
Hyungdeul! Kyuhyun melihat hyungdeulnya berjejalan di
jendela yang lebar itu, bahkan Yesung hyung menempel ke jendela sehingga
mukanya menjadi aneh, sebelum akhirnya mengomel kepada Donghae yang tadi tanpa
sengaja mendorongnya terlalu keras. Mereka semua memandangnya dengan kuatir dan
penasaran. Tetapi mimik mereka sungguh lucu. Kyuhyun mendadak tertawa, tapi
langsung berhenti ketika tubuhnya terasa sakit dan ia terbatuk.
"Kyuhyun sshi, kau belum boleh tertawa!" Uisa terkejut
dan segera mengecek kondisinya di layar. Kyuhyun mati-matian mencoba menarik
nafas lebih pelan, meredakan rasa gelinya. Aigoo… Mana bisa aku tidak tertawa melihat hyungdeul seperti itu?
Tapi tidak…aku tidak mau mereka diusir dari sini karena membuatku tertawa… Aku
akan kesepian jika mereka tidak ada.
"Bagaimana, Uisa?" tanya eomma cemas.
"Tidak apa-apa, hanya tubuhnya sedikit terguncang karena ia
akan tertawa." Uisa kembali memandangnya, kali ini dengan lebih serius.
"Kyuhyun sshi, cobalah mengatakan apa saja yang kau mau. Sepatah kata pun
tak apa."
Kyuhyun kali ini memandang hyungdeul yang memandangnya dengan
cemas. Sungmin tersenyum menenangkan. Heechul tampak menarik nafas pelan dan
panjang, lalu menghembuskannya dengan pelan. Do it! Ia bisa melihat hyungnya mengatakan itu dari
bahasa bibirnya. Kyuhyun teringat, hal itulah yang dilakukan Heechul ketika
namja itu berlatih berjalan dengan kaki kirinya. Katanya, metode pernapasan
seperti itu sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit.
Tetapi ini bukan sakit, hyung, aku tidak bisa bicara!
Yesung melambai mencari perhatian. Ketika mata Kyuhyun menatapnya,
namja itu melipat kedua tangannya dan menunduk. Yesung hyung menyuruhku berdoa.
Donghae tersenyum lebar sambil mengacung-ngacungkan tangannya
memberi semangat. Hangeng, Siwon, dan Ahra noona melakukan hal yang sama. Mereka ternyata sudah begitu kompak. Aneh, bukankah aku hanya
tertidur sebentar? Kenapa mereka seperti sudah bersama cukup lama? Kenapa juga
Hankyung hyung dan Siwon hyung berada di sini?
Kyuhyun mengedarkan pandangannya… Ia tidak melihat sosok Ryeowook.
Mendadak hatinya terasa sakit. Ryeowookie… Kau tidak datang menjengukku? Apakah kesalahanku
begitu tidak termaafkan?
Kyuhyun membuka mulutnya. Semua yang melihat tanpa sadar menarik
nafas ketika namja itu tampak berusaha mengeluarkan suaranya.
.
.
.
TBC
.
.
Apakah kali ini Kyuhyun bisa berbicara?
.
Gomawo buat semua reader yang membaca ff ini
Author tunggu review untuk chapter pertama judul baru ini
.
Kamsahamnida
.
8 comments:
iyagi top bingit... terus berkaya ya chingu.. setia menunggu kelanjutannya. hwaitinggg
ternyata cuma mimpi fiuhhh..
hoho TBC-nya kayaknya kyu syok banget,
seo kyungjong gamers terkenal ya eon ???
di tunggu lanjutannya, tetap semangat eonni :)
Ternyata Cuma Mimpi, tapi kok sedih banget. sampe nangis bacanya.. :(
Di tunggu Part berikutnya.. :D
ohh mimpi... seo kyungjong itu temennya kyu kan? yang di foto itu?
hufft lega kalo itu bukan pas yg di china.... nee-chan bener suka banget bikin orang dag dug dug der XDD
shagua itu artinya apa??
ditunggu lanjutannya
syukurlah hanya mimpi,, *fiuh
kungjong? kayaknya pernah wara-wiri diwall eonni, yang gamer profesional itu bukan ya? *garuk2alis hmm.. lupa :P
Aigoo trnyata itu cuma mimpi flashback nya ahra eonni....
Heeemmzzz itu kyuhyun tanding apa yah??? Penasaran!! Eonni di tunngu part 3 nya.... :-*
seo kyujong? aigoo kkkk~ pertemuannya disini ternyata
em...
untuk chapter ini rada bingung sebenernya soalnya terbagi jadi 2
tapi its okay lahya,lebih menantang dan menarik pembaca agar penasaran
lanjutkan iyagiii
Post a Comment